Rabu, 29 April 2020

Ancaman Flu Babi Afrika Bikin Peternak Rugi di Kala Pandemi


Ancaman Flu Babi Afrika Bikin Peternak Rugi di Kala Pandemi


Agen Judi Online Terpercaya Ribuan babi mati di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) karena serangan virus African Swine Fever (ASF). Karena hal ini, peternak babi di provinsi tersebut mengalami kerugian.

Dinas Peternakan NTT mencatat ada 6.988 ekor babi ternak milik warga mati karena virus flu babi Afrika tersebut. Kematian pun diperkirakan akan terus bertambah.

"Virus ASF memang masih menyerang ternak babi milik warga, terutama Pulau Timor. Kami mencatat hingga kini kasus kematian mencapai 6.998 ekor," kata Kepala Dinas Peternakan NTT Dani Suhadi kepada wartawan di Kupang, seperti dilansir Antara, Rabu (29/4/2020).

Dia mengungkapkan, pada pertengahan Maret lalu, sudah ada 4.800 ekor babi yang mati disebabkan virus yang sama. Dijelaskan Dani, serangan virus ASF yang menyebabkan ribuan ekor babi mati itu terjadi pada semua wilayah di Pulau Timor, dengan kasus terbanyak terjadi di Kabupaten Kupang.

"Kasus kematian ini tidak hanya melanda ternak babi milik warga, tetapi juga di pusat pembibitan milik pemerintah," katanya.

Karena kejadian ini, masyarakat dan warga resah. Lantaran, kematian babi membuat mereka kehilangan sumber pendapatan yang menunjang kebutuhan ekonomi rumah tangga mereka.

Dinas Peternakan bersama DPRD NTT telah membahas upaya penanganan dampak ekonomi terkait serangan virus ASF ini terhadap para peternak.

"Kami sudah bahas bersama dewan, jadi ada realokasi anggaran yang dilakukan dan itu diharapkan tidak keluar dari upaya penanganan keluarga peternak yang terdampak ASF," katanya.

Dani Suhadi menambahkan, realokasi anggaran ini juga terintegrasi dengan bantuan untuk keluarga peternak yang terkena dampak serangan wabah COVID-19.

Sebelumnya, kantor berita Duetsche Welle (DW) memberitakan pada awal tahun ini, sebuah laporan di laman Organisasi Dunia untuk Kesehatan Hewan (OIE) menunjukkan bahwa penyakit yang telah menyerang ternak di Cina, produsen daging babi terbesar di dunia, kini juga ditemukan di sebuah desa berjarak kurang dari 30 kilometer dari Jerman.

Flu babi Afrika tidak berbahaya bagi manusia, tetapi sangat mematikan bagi babi hutan dan babi. Awalnya, wabah berasal dari Afrika lalu menyebar ke Eropa dan Asia dan telah membunuh ratusan juta babi.

Awal Desember 2019, pemerintah Jerman mengatakan pihaknya akan meningkatkan langkah-langkah untuk mencegah wabah flu babi Afrika setelah ada kasus penyakit ini di Polandia.

Sebagian besar kasus wabah yang dilaporkan oleh Kementerian Pertanian Polandia kepada OIE, ditemukan antara 4 Desember dan 23 Desember di desa-desa yang letaknya berdekatan, di negara bagian Lubuskie dan Wielkopolskie, sekitar 75 hingga 100 km dari perbatasan Jerman. Agen Judi Bola Online

DAFTARKAN DIRI ANDA SEKARANG JUGA
BANYAK PERMAINAN DAN PROMO HOT KAMI YANG MENUNGGU ANDA

Contact Resmi Kami
WA : +855889277513
LINE : sahabatcasino
TELEGRAM : @sahabatcasino

Link Alternatif Kami



Alt/Text Gambar

0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More